Siapa sangka ternyata Indonesia punya burger. Karena dagingnya dimasak memakai batok kelapa jadilah namanya burger batok. Apalagi mulai dari roti, saus mayones, daging burger, dan saus BBQ semuanya dibuat serba home made. Hmm... coba yuk!
Sebutan burger sebenarnya ditujukan untuk steak yang dibuat dari daging cincang. Konon asal muasalnya dari Hamburg, Jerman dan karenanya menyandang nama hamburger. Nah, kalau burger batok tampaknya merupakan racika Indonesia. Saya pun jadi penasaran ingin mencicipi rasanya.
Mulai dari rotinya ternyata burger batok ini dibuat dengan resep pribadi sang pemilik restoran. Rrotinya terasa sangat empuk dengan ukuran perut Indonesia yang nggak besar tapi juga nggak kecil. Lalu dari sisi daging, percampuran antara daging, telur, dan tepungnya pas.
Burger pun baru akan dibuat ketika ada yang memesan, jadi ketika sampai di meja burger batok ini masih dalam keadaan panas. Cara penyajiannya yaitu ditaruh di dalam batok kelapa. Dagingnya benar-benar terasa dan yang penting aromanya juga harum sehingga menggugah selera.
Istilah penamaan burger batok sendiri sebenarnya karena daging diungkep dalam batok kelapa saat proses pemasakan. Alhasil asapnya nggak kemana-mana dan meresap kembali ke dalam dagingnya. Sehingga aroma smokey dari daging sapi sangat terasa saat digigit memberi ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan daging burger lainnya.
Saus mayones sebagai topping daging burger juga diolah sendiri oleh sang pemilik dengan resep keluarga. Rasanya sudah disesuaikan dengan lidah Jawa sehingga terasa lebih manis. Tapi manisnya nggak bikin eneg loh, karena ada tekstur asam-asam segar sedikit pada mayonesnya. Yang jelas kalau buat saya sih rasanya cocok banget.
Dan ini dia yang membuat mengapa pemiliknya berani mengklaim burger Indonesia, kalau burger pada umumnya menggunakan sayur lettuce disini diganti dengan kol. Sayuran khas Jogja yang biasa digunakan untuk campuran pada sate, nasi goreng, dan atau mie khas Yogyakarta.
Ternyata woww... kol enak juga loh dijadikan campuran burger. Apalagi mengingat khasiat atau manfaat kol yang kaya klor, kalsium, dan zat besi. Oya, selain burger disini juga ada minuman yang unik unik seperti kopi kuwalat. Dimana kopi ini sebetulnya adalah kopi tubruk. Cara minumnya aja yang beda, yakni gelasnya dibalik lalu kita menyeruputnya dari tatakan gelas. Slurpp.... hmm nikmat!
Lalu saya juga memesan teh mbaurekso alias teh poci. Tapi karena di Jakarta susah mencari penjual teh poci, wah rasanya nikmat sekali diminum saat udara dingin begini. Teh khas Slawi, Tegal yang harum ini diminum bersama dengan gula batu dan diseduh pakai kayu manis. Olala... uenak tenan!
Minum teh ini saya ditemani sama singkong goreng keju yang enak sekali. Ternyata mereka menggunakan teknik memasak yang berbeda dengan penjual gorengan lainnya. Singkong dibuat dengan seperti French fries. Jadi, singkong yang sudah dipilih direbus dengan bumbu bawang putih lalu dibekukan.
Kalau ada yang membeli, singkong tersebut baru digoreng dan diberi taburan keju dan susu kental manis. Waaah mantab sekali! Rasaya gurih garing dan basah di dalam dengan rasa keju dan susu yang lumer di lidah nyam nyam.
Untuk harga makanan di Burger Batok ini sangat bersahabat, burger batok tanpa keju Rp 12.000,00 dan Rp 13.000 jika pakai keju. Kopi kuwalat Rp 5000,00 dan singkong goreng keju Rp 9000,00. Penggemar burger yuk cobain kelezatan burger racikan Indonesia ini!
Jl. Swadaya No.22, Kalimalang
Jakarta Timur
(Samping Polsek Duren Sawit / Kodam)
* detikfood
Tidak ada komentar:
Posting Komentar