Senin, 01 November 2010

Masakan Vietnam


Masakan Vietnam adalah cara memasak dan menghidangkan makanan menurut orang Vietnam. Bumbu utama dalam masakan Vietnam adalah kecap ikan hasil fermentasi yang disebut nước mắm. Cara memasak makanan Vietnam hampir serupa dengan cara memasak makanan Tionghoa, di antaranya menumis, menggoreng, mengukus, dan merebus.

Sayuran mentah seperti daun selada, mentimun, serta sayuran rempah (rau thơm) seperti daun ketumbar disajikan di atas meja dalam keadaan segar. Sayuran rempah, daun selada, atau kulit lumpia dari tepung beras (bánh tráng) dipakai untuk membungkus lauk sebelum dimakan. Di atas meja, setiap orang disediakan piring kecil khusus untuk saus penyedap seperti nước chấm yang dibuat dari mencampur kecap ikan dengan bawang putih, cabai, gula, cuka, dan jeruk nipis.

Makanan pokok di Vietnam adalah nasi dan phở. Makanan lengkap bagi orang Vietnam terdiri dari nasi, sayuran, ikan atau daging, dan sup. Daging yang sering dimasak sebagai lauk pauk adalah makanan laut, ikan air tawar, daging ayam, daging sapi, daging babi, dan daging kambing. Bumbu dan rempah yang sering digunakan dalam memasak adalah ebi, cabai, jahe, lengkuas, serai, bawang merah, jeruk nipis, daun ketumbar, saus hoisin, dan saus tiram.


Daerah Asal

Secara garis besar, masakan Vietnam dapat dibagi menjadi tiga daerah asal. Masakan Vietnam Utara yang berbatasan dengan Tiongkok sangat dipengaruhi masakan Tionghoa. Makanan Vietnam Tengah dipengaruhi tradisi masakan istana yang menyajikan makanan dalam porsi kecil. Vietnam Selatan adalah daerah pertanian yang subur dengan mayoritas penduduk adalah petani. Makanan di Vietnam Selatan disajikan dalam porsi besar[1], lebih manis, dan dimasak dengan lebih banyak bawang putih.

Merica dan jahe merupakan bumbu utama bagi masakan Vietnam Utara[1] yang merupakan tempat asal masakan seperti phở and bánh cuốn. Daging sapi lebih banyak dipakai dalam makanan asal Vietnam Utara. Sebaliknya makanan laut lebih banyak dipakai dalam masakan Vietnam Selatan. Ciri khas masakan Vietnam Tengah adalah bumbu yang lebih banyak dan lebih pedas. Makanan Vietnam Tengah yang mengikuti tradisi jamuan makan istana menyajikan makanan dalam porsi kecil dan jenis makanan yang lebih banyak.[1] Vietnam Tengah merupakan tempat asal dari makanan seperti bún bò Huế, cao lau (kwetiau dengan tauge dan daging babi), dan bánh khoai (lumpia berisi udang, daging babi, telur, dan sayuran). Di Vietnam Selatan yang beriklim tropis, orang sering memasak dengan santan dan bumbu kunyit. Makanan dari Vietnam Selatan di antaranya adalah kari dan bánh xèo isi daging babi atau daging ayam. Orang Kamboja yang terpengaruh masakan India memperkenalkan kari ke Vietnam.[2] Hasilnya berupa kari Vietnam yang tidak sepedas kari dari India.

Sejarah

Bersama Buddhisme dari Tiongkok, orang Vietnam mengenal masakan vegetarian yang menggunakan kacang kedelai dan berbagai jenis sayuran. Semasa pendudukan Tiongkok di Vietnam yang berlangsung lebih dari seribu tahun, masakan Vietnam mendapat pengaruh kuat dari masakan Cina. Dari orang Tiongkok, orang Vietnam belajar membuat mi, tahu, lumpia (chả giò), masakan tumis, dan cara makan dengan sumpit. [3] Di masa pendudukan Tiongkok, orang Mongolia juga memperkenalkan daging sapi ke dalam masakan Vietnam. Orang Laos datang memperkenalkan cabai, serai, dan terasi.

Semasa Vietnam menjadi koloni Perancis, budaya kuliner Vietnam diperkaya dengan berbagai teknik memasak dari masakan Perancis. Di antaranya orang Vietnam mengenal teknik sauté (menggoreng dengan sedikit lemak/minyak) dan membuat kaldu bening dari koki Perancis. Kaldu bening ini digunakan dalam pembuatan kuah phở yang sekarang telah menjadi makanan nasional Vietnam. Dari orang Perancis, orang Vietnam juga belajar teknik pembuatan roti seperti baguette, café au lait, dan es krim.[3] *wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar