Apa jadinya bila anak-anak diberi kesempatan untuk belajar membuat pizza sendiri? Hm... pastilah jadi pengalaman tak terlupakan.
Memasak pizza memang menjadi momen perayaan hari Kartini yang diadakan Pizza Marzano untuk 30 anak asuhnya dari sekolah Capriasi Yoel, kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Ke-30 anak ini datang dari keluarga kurang mampu, yang selama ini menjadi binaan Pizza Marzano bersama Yayasan Bina Mandiri.
Acara memasak berlangsung di gerai Pizza Marzano fx Lifestyle Entertainment Center, Jakarta, Rabu (21/4/2010), dipimpin oleh Executive Chef Endang Sunardi. Anak-anak yang datang dengan berbusana daerah, tampak sungguh antusias menghadapi pengalaman barunya ini. Maklumlah, nyaris semuanya belum pernah mencicipi pizza.
"Kita akan membuat pizza ala Amerika dengan keju dan pepperoni untuk topping-nya. Tapi kita harus memasak dengan cara yang higienis. Jadi, sebelum mulai membuat pizza, kita cuci tangan dulu, ya!" ujar Chef Endang, sambil memasangkan celemek memasak untuk setiap anak.
Begitu anak-anak kembali dari tempat mencuci tangan, dua baris meja panjang sudah terpasang. Di atasnya sudah disiapkan 30 adonan roti pizza yang sudah ditaburi tepung.
Anak-anak pun mulai belajar membuat pizza, diawali dengan melebarkan adonan pizza dengan jari-jari tangan, membaliknya supaya kedua sisinya terkena tepung. Tahap kedua adalah mengoleskan pasta tomat, yang terbuat dari tomat Marzano yang eksklusif disediakan untuk gerai pizza khas Italia ini. Agar mudah, pasta tomat dioles dan diratakan menggunakan sendok (aslinya sih, para chef memiring-miringkan lembaran roti pizza agar pasta tomat mengalir merata ke seluruh permukaannya).
Tahap selanjutnya adalah menaburkan pepperoni dan keju mozzarella di atas adonan pizza. Setelah diberi bumbu garam, merica, dan sedikit olive oil, pizza pun dipindahkan ke loyang. Setiap loyang disusun dengan urutan nomor sesuai pembuatnya, lalu dimasukkan ke dalam oven untuk proses pematangan. Sementara itu, anak-anak kembali ke toilet untuk mencuci tangan.
Menurut Sonya Estillia, Marketing Officer PT Sari Pizza Indonesia yang turut mendampingi acara memasak ini, Pizza Marzano memang kerap mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan pizza dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan yang dilakukan hampir tiap bulan ini tak selalu dikaitkan dengan anak sekolah.
"Acaranya bisa tematik. Bulan Mei, misalnya, temanya tentang cowok. Nanti masuk bulan Juni, kami mengaitkannya dengan Piala Dunia," ujarnya.
Usai mencuci tangan, anak-anak kembali ke meja-meja yang sudah dibersihkan. Sambil menikmati es krim, mereka dibagikan pizza buatan mereka yang sudah disimpan ke dalam kotak. Ceritanya, pizza itu nantinya harus dibawa pulang untuk dinikmati bersama keluarga. Tetapi, setelah bolak-balik membuka kotak untuk mengintip penampilan pizza itu, mereka tak kuasa menahan rasa penasaran.
Tangan-tangan kecil itu pun mulai mengelupasi potongan pepperoni dari atas rotinya. Bahkan, ada yang pizza-nya sudah gundul tanpa topping pepperoninya.
Enak, enggak?
"Enak!" seru Christiandi, yang siswa TK B di Capriasi Yoel. Katanya, pizza yang terpotong menjadi empat bagian itu akan dimakan berlima (bersama ayah, ibu, dua kakaknya, dan ia sendiri). Sayang, bau pepperoni yang terpanggang bersama keju itu sungguh menggoda. Chris pun segera melahap potongan pizza berikutnya....
*kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar