Jakarta - Kue yang merupakan persilangan kuliner Manado dan Belanda ini memang benar-benar erg lekker! Isinya berupa custard lembut dengan potongan kelapa muda dan aroma rum yang menggoda. Selain itu ada pula pudding cokelat dan bludder tape. Pencinta klappertaart... kom en proef!
Di Indonesia kue yang satu ini dikenal sebagai kue khas Manado. Konon resep adonan klappertaart ini merupakan pengaruh dari warisan kolonial Belanda yang populer hingga sekarang. Biasanya klappertaart banyak dijual di restoran-restoran yang menawarkan menu masakan Manado.
Salah satu penjual klappertaart di Jakarta yang cukup dikenal adalah Klappertaart Huis. Gerainya mungilnya yang terletak di kawasan Kelapa Gading ini memang layak disinggahi. Selain dua buah lemari pendingin besar, di bagian sudut juga terdapat beberapa meja dan kursi yang disediakan bagi yang ingin menyantap di tempat.
Siang itu saat saya berkunjung jejeran aneka klappertaart yang berada di balik kaca lemari pendingin yang berembun nampak menggoda. Klappertaart yang dikemas dalam tiga macam ukuran tersebut yaitu Klein (Kecil), Middel (Sedang), dan Groot (Besar) dikemas dalam wadah-wadah alumunium. Selain klappertaart ada pula beberapa jenis lainnya seperti pudding cokelat dan pandan.
Biasanya klappertaart yang biasa ditemui di pasaran adalah yang dipanggang. Klappertaart jenis tersebut terbuat dari adonan tepung terigu, maizena, mentega dan telur yang dipadukan daging kelapa. Tetapi ada pula unbaked klappertaart yang kini cukup populer dengan tekstur seperti custard seperti yang dijual di Klappertaart Huis ini.
Klappertaart-nya ada beragam jenis seperti 'kaas' atau keju, 'klassiek' atau klasik, citroen atau lemon, dll. Hmm... semua serba menggoda! Untuk jenis Kaas diberi topping serutan keju dan buah ceri, sedangkan Klassiek Klappertaart pilihan saya diatasnya ditaburi kenari cincang, raisin, dan bubuk kayu manis sebagai yang kemudian dipanggang. Tak lupa saya pun ikut mencoba semangkok kecil putri cake beroma srikaya yang bikin penasaran.
Dengan sebuah sendok kecil saya pun mulai merogoh bagian dalam klappetaart yang berisi kelapa muda yang lembut. Hmm... aroma rum dan kayu manis langsung menggelitik hidung disusul dengan dingin dan lembutnya tekstur klappetaart saat menyentuh lidah. Kelapa mudanya yang lembut beradu serasi dengan sensasi krenyes raisin dan kenari. Nyam nyam... erg lekker!
Putri cake sendiri mirip-mirip dengan kue srikaya. Menurut saya sih rasa manisnya tidak terlalu berlebih dan rasa srikaya yang tidak terlalu pekat sehingga saat menikmatinya tak ada rasa eneg. Pastinya makin enak karena seperti klappertaart kue ini juga disajikan dingin.
Soal harga Klappertaart Huis ini mematok harga standar yaitu mulai Rp 15.000,00 untuk klappertaart. Sedangkan untuk pudding cokelat dan putri cake dihargai mulai Rp 6000,00 - Rp 8000,00. Saat pulang tak lupa saya pun menenteng oleh-oleh klappetaart dan bludder tape untuk oleh-oleh keluarga. Seperti slogan toko ini 'Kom en proef', pencinta klappetaart harus datang dan mencoba Klappertaart Huis ini untuk membuktikan kelezatannya sendiri!
Klappertaart Huis
Jl. Boulevard Raya Blok TN-2 no.29
Kelapa Gading
*detikfood
Tidak ada komentar:
Posting Komentar