Minggu, 31 Oktober 2010

Warung Tekko



Berjalan di Gading Food City lantai dasar terutama pada malam minggu, menuju ke MKG, sekarang ini kita menemukan tempat makan yang namanya Warung Tekko yang menyajikan iga sapi penyet. Dulunya ditempati oleh tempat makan yang menyajikan menu vegetarian. Tempat makan sebelumnya terlihat sepi pengunjung, hanya beberapa orang tertentu saja yang makan.

Namun sekarang setelah ditempati oleh Warung Tekko ini, pastinya sangat ramai ditemui.

Nuansa tempatnya hampir sama dengan tempat makan sebelumnya yaitu berfuniture kayu-kayu atau tradisional sunda dihiasi pula dengan pernak-pernik tanah liat dan lukisan. Di atasnya digantung lampu-lampu yang dihiasi dengan penutup dari kayu dengan bunga. Untuk bangku-bangkunya masih yang bangku kayu tradisional, tidak ada sandarannya, dan tidak ada yang bersofa. Area makannya terbagi dua yaitu di dalam dan di luar. Kami lebih suka duduk di luar karena masih beratap dan udaranya sejuk pada saat sore menjelang malam.

Buku menu yang diberikan, lumayan terjaga kerapihannya dan berbentuk buku-buku. Di dalamnya tentu terdapat berbagai menu masakan iga (penyet, goreng, sup, goreng tepung), otot, babat penyet, lidah penyet, empal penyet/goreng, sup sumsum, bakso penyet/goreng), ayam (penyet, goreng, manis), bebek bacem sambal geledek, hati ampela, jamur, terong, seafood (gurame, bawal, kakap, cumi dan udang) ada yang dipenyet, goreng atau digulai, beberapa masakan nasi termasuk nasi merah, bakmi goreng dengan beberapa pilihan isi, tahu tempe goreng, sayur-sayuran seperti sayur asem, toge dan kangkung serta pelengkapnya yaitu macam-macam sambal.

Selain menu satuan, juga terdapat menu Pahe, alias Paket Hemat. Dimana untuk paket ini lengkap yaitu berisi nasi, tahu dan tempe goreng dan pilihan lauknya seperti ayam, iga atau seafood seperti cumi yang pastinya dipenyet alias dilumatkan dan berikan sambel ulek beserta lalapannya. Minumannya ada jus, soda gembira, blackcurrant, berbagai teh, es jeruk dan lime, kelapa, cincau, soft drink, susu, kopi, bir bintang, heineken dan guiness. Selain itu ada menu untuk cemilannya seperti kerupuk, opak dan emping.

Kami memesan jagoannya yaitu iga penyet, paket hemat (yang pilihannya yaitu ayam penyet, dan cumi), ayam penyet, toge, tahu goreng, sup iga, nasi goreng iga, iga bakar bumbu kacang, dengan minumannya yang simple aja yaitu es teh tawar. Penyajiannya cepat saat itu walaupun sedang ramai pengunjung. Terlihat cukup banyak pelayannya, ada juga yang masih baru yang mencatat pesanan kami sehingga terlihat masih kikuk. Tapi disayangkan, menurut saya pribadi, untuk tempat cuci tangannya kurang diperhatikan kerapihannya, kurang sreglah. Walaupun furniture yang digunakan lumayan lucu dan tradisional. Maksudnya adalah untuk tempat sampahnya karena terlihat sudah banyak menumpuk tissue-tissue, bahkan ada juga yang terlihat di lantai.

Mengenai rasanya, wow... pertama kali mencicipi sambalnya, ngangenin banget! Lumayan pedas. Untuk iganya juga beda dari bayangan saya, yang alot, perlu dipotong-potong sekuat tenaga dari tulangnya dan banyak lemaknya. Ternyata tidak. Begitu digigit, dagingnya cukup empuk. Untuk iga bakar bumbu kacang, iganya sudah dilepaskan dari tulangnya dan tidak terlalu berlemak, walaupun terlihat ada minyaknya sepertinya itu dari bumbu kacangnya.

Rasa sayurannya juga pas bumbunya, tidak terlalu asin. Sup iganya cukup gurih. Cumi pada paket hemat agak digoreng dan juga tidak alot, tidak hemat ukurannya alias cukup besar. Ayam penyet, ayamnya digoreng kering, biasa sih, tapi yang luar biasa adalah sambalnya saat saya pertama kali mencicipinya, he3x... Dan terakhir nasi goreng iga juga lezat, nasi gorengnya tidak lembek, dan kering dilengkapi dengan daging iga dengan bumbunya yang pas. Rasa nasinya juga agak pedas sedikit.

Harga pada menu-menu tersebut lumayan murah. Harga makanannya dimulai dari 3.5rb hingga 44rban, namun ada satu menu yang mahal sekali yaitu gulai ikan kakap hingga 100rban. Untuk minuman paling tinggi 20rb. Pas-lah dengan harga tersebut dengan kualitas masakan, tempat serta pelayanan lumayan, kepingin balik lagi makan di sana terutama penyetnya.

Dari hasil browsing, Warung Tekko ini ada di beberapa tempat. Ternyata termasuk di Golden Truly, yang dulu semasa kuliah tempat makan ini hanya saya lewati saja, sekarang rasanya sayang untuk dilewatkan he3x... Dan ternyata ternyata Warung Tekko ini adalah bisnis restonya selebriti yaitu Titi Kamal dan Handika Pratama. Hmmm pantas, terlihat banyak juga artis-artis yang memberikan pesan kesannya dan foto dipajang di dinding tempat makan ini.

Tulisan lain tentang Warung Tekko

Iga bakar mungkin sudah biasa, nah kalau iga penyet plus sambal yang super pedas hanya di Warung Tekko pastinya.

Iga penyet dengan sambal yang pedas adalah menu jagoan di restoran ini. Iga sapi yang ada di Warung Tekko memiliki rasa yang enak dan dagingnya tidak keras atau alot saat digigit. Apalagi disajikan di atas hot plate lengkap dengan sambal yang maknyuss! Anda pun bisa memilih 3 jenis sambal dari sambal tidak pedas, pedas hingga pedas sekali. Satu porsi iga penyet dibandrol dengan harga Rp 25.000 – Rp 28.000 saja.

Selain iga sapi, ada juga ayam penyet, bebek penyet, bakso, ikan gurame penyet, lidah sapi penyet, jamur crispy, terong, hingga otot penyet. Semua aneka masakan disini memang spesial penyetan. Artinya, lauk-lauknya dipenyet sedemikian rupa hingga agak pipih dan diletakkan di atas sambal yang berasa sekali tomat, terasi dan pedasnya!

Interior restoran yang dibuat tradisional dengan kayu-kayu, menambah citarasa tersendiri saat menyantap aneka masakan penyetan disini. Menu andalan lainnya adalah bebek goreng sambel gledek yang super pedas, ada juga cah kangkung tauco serta tahu kipas yang berisikan udang dan sayuran. Gurame gorengnya juga wajib dicoba karena ikannya digoreng hingga kering renyah!

Minumannya, sudah pasti es teh tawar yang bisa diisi ulang jika Anda merasa kehausan. Ingin minuman yang tidak biasa, coba saja es cincau susu, jeruk kelapa atau teh tarik.

Penasaran? Yuk, cicipi nikmatnya iga penyet plus sambal yang pedas ala Warung Tekko milik artis Titi Kamal dan Handika Pratama ini..


* bukankelanakuliner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar