Rabu, 20 Oktober 2010
Sajian Bunga Rampai yang Sungguh Mempesona Lidah
Tak hanya cita rasa hidangan tradisional yang memikat selera tetapi suasana kolonial yang kental membingkai penyajiannya. Ditata apik dengan pilihan bahan prima, pengolahan yang cermat, membuat acara bersantap bagai jamuan internasional. Yang pasti tempat ini memang sulit dilupakan dengan sajian yang sungguh mempesona lidah!
Beberapa tahun belakangan ini memang hidangan tradisional sedang naik daun. Bertebaran dari kelas kaki lima hingga resto bintang lima. Ada beberapa yang tampil dalam tatanan jamuan Barat yang berkelas. Ini tentu saja membanggakan, tak sekedar makan tetapi suasana yang diberikan membingkai acara santap jadi makin sempurna.
Itulah yang saya alami saat singgah di Bunga Rampai yang ada di kawasan Cik Ditiro, Menteng. Lokasinya berupa rumah kuno dengan gayak kolonial dan di kawasan elite Menteng. Pilar putih dengan lengkungan bergaya gothic menjadi ciri utama rumah yang dijadikan restoran ini.
Saat pintu samping terbuka, suasana kolonial terasa kuat. Langit-langit tinggi dengan juntaian chandelier yang memendarkan cahaya lampu kemerahan memberi suasana rumah yang hangat. Ruang santap besar di tengah dipenuhi meja kursi bertaplak linen putih. Sementara di sayap kanan dan kiri juga terdapat ruang makan yang lebih kecil.
Sesuai dengan namanya Bunga Rampai, maka tampilan buku menu dan nama-nama menunya juga mengikuti nama-nama bunga yang cantik. Hiasan gambar bunga soka, melati dalam nuansa lembut memenuhi buku menu yang dilengkapi dengan keterangan di tiap hidangan.
Menilik dari cutlery, pemilihan linen putih sebagai taplak dan China bone ceramic untuk piring makan makin tampak bahwa resto ini memang berkonsep fine dining. Saya pun menjatuhkan pilihan pada Putik Sari Dua Rasa sebagai pembuka, Nasi Buketan sebagai menu utama dan Satay Cap Jago.
Sambil menanti hidangan disajikan, saya menjelajah sayap kiri rumah yang diisi dengan meja santap panjang bertaplak linen putih dengan kursi putih. Di tengahnya terletak lemari panjang yang dipenuhi koleksi peralatan makan China Bone Ceramic dengan pinggiran bersepuh emas. Beberapa memakai warna-warna Victorian merah muda, biru muda dan hijau muda. Rasanya ruang makan ini memang cocok untuk santap malam keluarga yang hangat.
Hidangan pembuka Putih Sari Dua Rasa disajikan menjulang di atas gelas cocktail besar berkaki tinggi. Irisan daging ayam dan ikan dori dipotong memanjang dan dibalut tepung roti yang dicampur biji wijen hitam dan putih. Irisan halus kulit wonton menjadi penghias yang cantik.
Gigitan pertama langsung terasa kerenyahan fingers food ini, gurihnya ikan dori dan ayam berlapis garingnya tepung roti. Yang lebih mempesona justru saus kecombrang yang jadi pelengkapnya. Saus berwarna oranye kemerahan ini menebarkan aroma kecombrang yang wangi segar. Rasa yang asam segar mejadi paduan yang sangat pas buat renyahnya irisan daging ayam dan ikan dori.
Aroma wangi pandan yang kuat mendominasi nasi pulen yang enak. Makin enak disuap dengan daging ayam goreng yang wangi gurih menebarkan aroma lengkuas dan serai. Serundengnya legit, dan kering kentangnya juga renyah manis. Sebuah simfoni rasa nasi rames yang khas Indoensia.
Tampilan satay cap jago sangat memikat. Satai ditata di atas bakaran satai yang terbuat dari keramik putih. Di bagian atas dialasi sepotong daun pisang. Daging ayamnya dipotong cukup tebal dengan balutan bumbu kacang yang lamat-lamat plus taburan bawang merah goreng. Sambal kacang disediakan sebagai pelengkap. Tak ada rasa manis berlebihan, gurih daging yang menyatu dengan semburat gurih manis bumbu kacang.
Porsi yang lumayan besar membuat saya memutuskan untuk tidak melihat-lihat daftar menu desert. Hmm..banyak godaan mengintip di sana!
jika ingin menggelar acara keluarga yang akrab dan hangat, menjamu tamu asing atau sekedar menikmati dinner berdua dengan pasangan, rasanya Bunga Rampai bisa menjadi persinggahan yang manis!
Bunga Rampai Restaurant
Jl. Cik Di Tiro No. 35, Menteng
Jakarta Pusat, Indonesia
sumber : resepmasakankuliner
nelayan restoran, loewy, table8
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar