Medan, Kuliner Medan kini semakin variatif. Satu lagi hadir rumah makan Indian Food. Namanya Shri Annapurani yang terletak di salah satu sudut pemukiman dan pusat bisnis India Kampung Madras, persisnya di Jalan Cik Di Tiro. Tanggal 18 April lalu rumah makan ini dibuka dan tengah menyambut kedatanagan Anda untuk berpetualang kuliner.
Selain interior yang sangat kental dengan nuansa India, yang dilengkapi dengan lukisan, gambar dan patung India sajian di rumah makan ini disusun bergaya prasmanan (buffet) sehingga kita bias memilih sendiri menu yang diinginkan sera campuran kuah untuk nasi. Tentu saja kari menjadi menu utama, dari mulai kari kambing, kari ikan dan kari ayam.
Dalam perbincangan dengan sang pemilik dan pengelola rumah makan, Mr. Nadesen (57), pria ini mengatakan, rumah makan didirikan dengan alasan mencari rumah makan India yang murah tetapi bercita rasa India. Diakuinya, di Medan memang ada beberapa tempat kuliner India namun konsepnya adalah restauran, dengan kata lain penyajian makanan berdasarkan order. Dengan orderan ini tentu saja harganya menjadi mahal.
Rumah makan Shri Annapurani memiliki konsep yang berbeda. Tempat kuliner ini memang mengusung konsep rumah makan yang menyediakan sajian siap dinikmati (matang). Salah satu andalannya adalah Nasi kandar. Nasi kandar adalah cara penyajian yang mencampurkan nasi putih dengan berbagai kuah kari yang kental dan kaya rempah. Untuk lauknya, Anda tinggal memilih saja.
Nasi kandar merupakan istilah kuliner yang cukup populer di Penang Malaysia. Menu ini memang sengaja mengadopsi nasi kandar ala Penang, karena sebelumnya nasi kandar ini memang belum ada di Medan. Dengan dibukanya rumah makan ini berarti khazanah kuliner di Medan semakin diperkaya. Anda semakin memiliki banyak pilihan untuk menikmati sajian makanan khususnya untuk hidangan Indian Food.
Warna masakan India yang sangat khas dengan kuah yang kental serta aroma rempah yang sangat kuat, pasti membuat siapapun tergoda untuk mencicipinya. Beberapa menu yang disiapkan pada hari itu adalah acar limau, kari ikan, kari ayam, kari kambing, dalca, sayur kubis, tofu, masala ayam, serta ikan dan ayam goreng. Dalca adalah terong bulat yang dimasak kari dicampur dengan daging kambing. Harganya cukup terjangkau, untuk hidangan nasi kandar (campur) basic harganya hanya Rp 10.000 per porsi.
Rumah makan Shri Annapurani selain menyajikan menu untuk nasi kandar juga tersedia kudapan dari mulai cadai, bond, samisar, karipass dan bubur. Sedangkan pilihan menu ikan ada yang dimasak sweer sour, acar, kicap dan asam. Namun bagi Anda yang menginginkan yang lain tersedia juga fast food ala India diantaranya mie goreng dan shri annapurani merupakan hidangan spesial rumah makan dengan menggunakan bahan dan rempah lokal.
Meskipun baru tiga hari buka ternyata rumah makan ini direspon positif. Setiap harinya rumah makan yang buka mulai pukul 10.00 wib dan tutup 11.00 wib ini jumlah pengunjungnya hampir 50-an orang. Pengunjung sebagian besar adalah etnis India termasuk anak sekolah dan mahasiswa. Rumah makan ini paling ramai dikunjungi pada jam makan siang dan jam makan malam.
Untuk rumah makan dengan masakan yang spesial ini, pemilik rumah makan Shri menggunakan chef (koki) langsung dari India. Sedangkan untuk rempah-rempah dan bahan-bahan masakan sebagian besar merupakan produk lokal. Nadesen juga menjamin kalau makanan yang dijual di rumah makan ini halal. Bahkan untuk ayam dan kambing yang diolah menjadi kari ayam disembelih secara islam.
Berada di persimpangan jalan, rumah makan ini bentuknya memanjang. Tidak besar tapi cukup nyaman menikmati santap siang atau santap malam di sini karena ruangannya tertata rapi dan bersih. Nama Sri Annapurani sengaja dipilih karena menurut keyakinan agama Hindu Sri Annapurani atau dikenal juga dengan Dewi Shri Annapurna adalah “Dewa Penganugerah Makanan”.
Ketika andalas mengunjungi rumah makan ini, bersamaan dengan jam makan siang. Meskipun restauran tak penuh namun ada saja pegunjung yang datang bergantian. Sebagian menikmati makan siang di tempat namun banyak juga yang membawanya pulang. Sebagian besar adalah etnis India. Rumah makan ini selain menetapkan target pengunjung warga lokal namun juga didirikan untuk menjawab kebutuhan dan keinginan wisatawan yang datang sekaligus ingin menikmati Indian Food.
Nadesen melihat bisnis kuliner di Medan masih cukup terbuka meskipun ada begitu banyak rumah makan maupun restauran. Namun yang paling penting adalah bagamana kita melihat celah bisnis dan jeli melihat peluang untuk membuat bisnis yang bias menjawab kebutuhan masyarakat. Ia juga berupaya agar rumah makan ini tidak sampai di Kampung Madra Medan saja, melainkan bias berkembang dan menjadikannya sebagai usaha waralaba atau franchise di kota-kota lain.
Sumber : starberita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar